Euforia #BloggerDay2021 Tak Lekang dari Hati

BloggerDay 2021 Keluarga Jempolan


Keberlangsungan pandemi tak harus mematikan inspirasi. 
Kira-kira begitulah yang bisa kuutarakan dengan hadirnya acara #BloggerDay2021 yang berlangsung pada hari Sabtu, 6 Maret 2021 pukul 10.00 WIB sampai 17.15 WIB. Acara yang bertema Keluarga Jempolan dan bertepatan dengan ulang tahun Bloggercrony ke-6 ini mampu mengemas kegiatan untuk anak-anak hingga orangtua dengan sangat apik.

Acara yang diselenggarakan oleh Komunitas Bloggercrony Indonesia dan bekerjasama dengan KITATAMA EVENT @kitatama.id ini benar-benar sanggup menggairahkan semangat anggota keluarga BCC Squad. Karena rangkaian acaranya sungguh dapat mencuci otak, sehingga mampu membuka lebar ruang-ruang pikiran agar siap menampung ilmu luar biasa dari para narasumbernya. Demikian pula dengan rangkaian acara pembuka yang dikemas secara virtual, sangat menarik dan menghibur anak-anak. 

Mulai penasaran dengan sesi-sesi acara #BloggerDay2021 yang sudah kuikuti dengan saksama? Langsung saja ikuti deretan paragraf yang sudah siap kusajikan di bawah ini! Yuk...

Kesulitan itu Tantangan Kehidupan

Setiap individu pasti mengalami tantangan dan kesulitan hidupnya masing-masing sesuai dengan peran yang diembannya. Permasalahan yang dialami setiap orang pun bisa jadi berbeda-beda. Namun, ada satu cakupan permasalahan bagi orangtua yang dapat dicermati secara garis besar selama adanya pandemi ini. Yaitu, mengenai mendidik anak-anak di rumah selama belajar dari rumah.

Apa saja kesulitan yang dialami? Bisa kurangkum seperti ini:

1. Memfokuskan konsentrasi anak untuk belajar
2. Menjaga perasaan anak agar tetap bersemangat belajar
3. Menghilangkan kebosanan selama di rumah
4. Menjelaskan materi pelajaran kepada anak
5. Menghentikan anak dari kegiatan bermain-main
6. Membagi waktu antara pekerjaan rumah, kantor, dan mendampingi anak belajar
7. Menciptakan suasana yang mendukung anak untuk belajar

Selain menjalankan peran sebagai orangtua di rumah, aku yang juga menyandang pekerjaan sebagai guru, jelas merasakan tantangan di dua sisi yang berbeda. Menjadi guru memiliki kesulitan tersendiri untuk mengajar siswa selama pandemi. Ada beberapa kesulitan yang kurasakan sebagai guru, di antaranya:

1. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan untuk mengajar secara daring
2. Memahami emosi keseharian siswa selama di rumah
3. Berkomunikasi dengan orangtua maupun siswa
4. Meningkatkan kepedulian orangtua terhadap pendidikan anak
5. Mengatur waktu ketika work from home

Side job-ku sebagai seorang narablog pun memiliki tantangannya tersendiri. Narablog diharuskan bisa menyusun konten untuk mengisi blognya. Nah, seiring perkembangan teknologi, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah bagaimana caranya agar tak mati kutu di tengah persaingan ketat. Seorang narablog harus tetap eksis supaya tak menjadi senjakala content creator. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang, dimana teknologi artificial intelligence berkembang sangat cepat menembus ruang-ruang kehidupan.

Melewati Rintangan untuk Membuka Jalan

Setiap kesulitan pasti ada jalan keluarnya, asalkan kita berusaha untuk mencari jalan tersebut. Tak perlu berputus asa, yang penting optimis bisa melewati setiap kesulitan. Bukankah janji Tuhan, setelah kesulitan pasti ada kemudahan?

Pun demikian dengan tantangan yang kuhadapi selama pandemi. Aku berusaha mencari cara dan menambah pengetahuan, serta skill di berbagai bidang yang kugeluti. Aku mengikuti beragam diklat daring untuk menambah skill mengajar jarak jauh. Aku mencoba hunting job di berbagai media untuk mengembangkan kemampuan menulis dan menambah pengalamanku sebagai blogger dan content creator. Demikian pula sebagai orangtua, aku berusaha berkomunikasi lebih intens dengan suami dan anak-anak.

Terlebih lagi dengan hadirnya event BloggerDay 2021 yang barusan kuikuti. Segala persoalanku semakin mendapatkan jawaban terang dengan mengikuti rangkaian acaranya. Seakan mendapatkan air di tengah keringnya gurun pasir.

BloggerDay 2021 Tak Lekang di Hati

Beruntung aku tergabung dalam Komunitas Bloggercrony Indonesia. Komunitas yang kece ini telah membantuku mengatasi berbagai tantangan pandemi yang kuhadapi. Kehadirannya semacam obat hati di kala kegersangan melanda jiwa. Apalagi saat diadakan acara #BloggerDay2021 kemarin. Betul-betul kurasakan manfaat yang sesungguhnya.

alur kegiatan #BloggerDay2021

Tepat pada pukul 10.00 WIB sampai pukul 10.10 WIB, peserta dipersilakan untuk bergabung di zoom meeting. Setelah sepuluh menit berlalu, Kak Gita Siwi selaku host, Kak Fawwaz selaku ketua panitia, dan Kak Satto Raji selaku ketua Bloggercrony mulai membuka rangkaian acara BloggerDay 2021. 

Pada pukul 10.20 WIB, acara dilanjutkan dengan penganugerahan Most Wanted Blog Award, Best Facebook Post, Best Video Profile Bloggerpreneur, dan update kepengurusan BCN/X. Most Wanted Blog Award 2021 ternyata diraih oleh Kak Herva Yulyati dengan blognya www.bundanameera.com. Sesi penganugerahan ini berlangsung selama 10 menit. 

BloggerDay 2021
Congratullation ya Kak....

Acara selanjutnya yaitu opening virtual tour yang dibawakan oleh host, Kak Gita Siwi. Di sini kami dipersiapkan untuk mengikuti Virtual Family Trip bersama seorang tour leader top yang sudah berlisensi, dialah Kak Idfi Pancani. Anak-anak yang ada di rumah boleh diajak nonton bareng di depan laptop. Sebelum mulai trip, kami foto bersama terlebih dahulu bersama Kak Idfi. Oh iya, virtual family trip ini berlangsung selama satu jam penuh loh.

virtual trip BloggerDay 2021 Keluarga Jempolan

Anakku sangat menikmati virtual family trip bareng Kak Idfi. Karena di sini kami diajak jalan-jalan ke USA. Anakku belum pernah melihat sama sekali bagaimana negara tersebut. Melalui virtual trip di acara BloggerDay 2021 ini, kami disuguhkan beragam bangunan bersejarah seperti white house, patung Liberty, juga ditunjukkan wisata alamnya seperti air terjun Niagara, wisata buatan seperti disneyland dan Georgia Aquarium. Selain itu, kami juga diperkenalkan kepada sosok pemimpin USA, bapak Presidennya.

Selingan kuis dan gimmick, serta bagi-bagi giveway dari Kang Idfi semakin menambah semaraknya acara yang sedang berlangsung di siang hari itu. Namun kami tak mendapatkan hadiah satupun. Hehehe.... Belum rezeki mungkin. Tapi tak apa-apa, yang penting bisa mengikuti jalannya acara itu sudah bagus bagi kami.

Virtual trip bareng kak idfi BloggerDay 2021 Keluarga Jempolan

Di tengah-tengah acara, anakku terkesan sangat antusias mengikuti virtual tripnya. Bahkan, dia sempat meminta untuk terbang ke USA demi melihat apa yang tampak pada layar laptop. Gambarannya, acara ini betul-betul mampu mengobati kebosanan selama di rumah saja. 

Begitu acaranya usai, dia ketagihan dan menanyakan berulang-ulang apakah ada lagi kelanjutan dari acara virtual family tripnya. Tapi sayangnya, waktu telah berakhir. Jam istirahat pun berlangsung. Kami diperkenankan meninggalkan ruang zoom selama 1 jam ke depan.

Tepat pukul 13.00 WIB, disuguhkan sesi pembuka mata supaya nggak ngantuk. Ada games menggunakan Kahoot yang dipandu oleh host Kak Gita Siwi. Seru banget gamesnya, bisa membuat hati deg-degan saat memainkannya. Karena di games ini, kecepatan pikiran dan jari harus seimbang supaya bisa menang. Di sini dipilih 3 pemenang yang masing-masing mendapatkan saldo e-wallet sebanyak 50 ribu rupiah, dan... Lagi-lagi, aku kalah di permainan ini. Belum rejekinya juga. Hiks....

BloggerDay 2021 Keluarga Jempolan

Setelah pikiran fresh, dan mata terbuka, mulai deh menginjak sesi berikutnya. Di sesi BloggerHangout 50, host melempar acara ke moderator ciamik terlebih dahulu, yaitu Kak Helen Simarmata. Sesi ini dimulai pada pukul 13.30 WIB. Acara yang penuh pengetahuan ini diisi oleh dua orang narasumber, yaitu Kang Maman Suherman dan Kang Shafiq Pontoh. Topiknya mengenai Senjakala Content Creator.

Kang Maman sebagai penulis dan pegiat literasi menjelaskan enam jenis literasi dasar yang perlu dikuasai oleh seorang content creator. Tujuannya supaya apa? Ya supaya bisa tetap eksis dan menjadi sontent creator yang selamat. Bukan seorang content creator yang memedulikan besarnya penghasilan belaka. 

Enam jenis literasi tersebut adalah literasi bahasa (baca tulis), literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya. Jadi sebelum kita membuat sebuah konten baik itu tulisan di media cetak maupun elektronik, di blog, di buku, dan dimanapun, kita wajib memerhatikan keenam literasi tersebut agar tak salah langkah. Pertimbangkan baik-baik sebelum mulai menuangkan ide dalam sebuah tulisan.

Ada pesan yang disampaikan Kang Maman, agar dalam membuat konten, kita tak membuka aib orang lain. Bukankah kita juga selalu berdoa agar Tuhan menutupi aib-aib kita?! Lantas, jangan pula mengharamkan kolaborasi di tengah-tengah persaingan. Kita tetap membutuhkan orang lain untuk diajak bekerja sama bukan?! Meskipun itu dalam membuat sebuah konten, Tak ada salahnya kita berkolaborasi dengan orang lain. Pun demikian mengenai usia, kita tak perlu takut jadi spesialis, tak perlu takut berumur pendek. Kala kita berkarya dan berarti, kita tak pernah mati. Kita lihat Kartini, usianya muda namun nama dan karyanya abadi sepanjang masa.

Itulah pesan-pesan yang kudapat dari Kang Maman. Berbeda lagi dengan narasumber Kang Shafiq. Beliau berpesan bahwa kita sekarang ibarat hidup di dua alam metafirst. Makanya, kita harus lebih kreatif lagi. Bahkan metode ATM, Amati, Tiru, Modifikasi bisa dikatakan nggak mempan lagi untuk masa kini.

Kemudian, untuk membuat konten kreatif, kita harus memerhatikan 5W + 1H yang bisa diurutkan mulai dari why, who, where, when, what, dan terakhir how.  Kedua ada SWOT analysis. Apa itu?

Analisis SWOT adalah metode analisis perencanaan strategis yang digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi lingkungan baik lingkungan eksternal maupun internal. Analisis ini biasanya digunakan untuk suatu tujuan bisnis tertentu. SWOT merupakan akronim dari kata: kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT.

Satu hal yang perlu diyakini, dalam memasuki dunia penulisan konten kreatif yang sesuai dengan bisnis masa kini, kita tak perlu khawatir akan kehabisan market, karena hampir semua orang sudah terhubung dengan ekstended reality technology. Istilah ini mengacu pada semua lingkungan gabungan nyata dan virtual serta interaksi manusia-mesin yang dihasilkan oleh teknologi komputer dan perangkat yang dapat digunakan.

Berbicara tentang tantangan yang dihadapi masa kini, sejatinya kita harus memiliki kemampuan ekspert di satu bidang. Kitapun harus memahami audiens yang relevan dengan kita. Salah satu jalannya adalah melalui network di media. Menurut Kang Shafiq, sebutan social media itu kurang tepat, yang tepat adalah social network. Caranya dimulai dengan membangun kanal yang baik, membangun reputasi yang baik, dan memahami algoritmanya terlebih dahulu.

Pada intinya, kita harus berjuang untuk memikirkan cara survival hacks agar tak menjadi content creator yang senjakala. Acara dengan kedua narasumber hebat ini diakhiri moderator pada pukul 15.00 WIB. Selanjutnya, host mengambil alih acara untuk pengundian doorprize bagi peserta. Senangnya.. Pada kesempatan ini muncullah namaku di daftar undian.

Tiga puluh menit berlalu, acara dilanjutkan dengan BloggerCare. Di sini diadakan penggalangan dana untuk #KeluargaJempolan. Jadi selain rekreasi, menambah pengetahuan, bagi-bagi doorprize, di BloggerDay juga ada acara sosialnya. Ada pula kesempatan bagi BLOGGERPRENEUR untuk berbagi barang-barang sekaligus mengembangkan usahanya. Siapa saja para bloggerpreneurnya? Kepoin deh akun Instagram mereka:

bloggerpreneur BloggerDay 2021 Keluarga Jempolan

@duorajistore @katalensaku.photoworks @ebigsoo_fashion_ @anesacooking @geraiaksesoris2 @aykoprojects @makarame @resepdapurayah @dapursesukahati @hennahijab_collection @asiboostertea @kitatama.id @sreehandmate @photo_coffee_ 

Tuh... Komplit banget kan acara BloggerDay kali ini? Oke, sampai sini kita lanjutkan cerita keseruannya.

BloggerDay 2021 Keluarga Jempolan

Pada sesi berikutnya ada BloggerHangout 51 dengan tajuk Tantangan Pembelajaran Jarak Jauh. Sesi terakhir ini semakin seru saja karena berhubungan langsung dengan pendidikan dan keluarga. Termasuk ilmu parenting juga di dalamnya. Sosok yang menjadi narasumber kali ini ada Kak Ifa H. Misbach sang psikolog klinis dan Kak Kania Safitri seorang mom influencer.

Setelah Kak Helen selaku moderator memperkenalkan secara singkat, acara curhat dari Kak Kania pun dimulai. Mommy cantik yang satu ini menceritakan hari-harinya ketika mendampingi anak-anak belajar di rumah. Bagaimana suka dukanya, tips-tipsnya, hingga kegalauan-kegalauan yang menerpa perjalanannya bersama anak-anak ketika belajar.

Pada akhirnya, dilengkapi dengan penjelasan dari pakarnya, Kak Ifa. Beliau membahas tentang permasalahan umum yang dihadapi oleh orangtua dan anak selama pandemi. Ada orangtua yang mengeluh susaha membangunkan anak di pagi hari, tidak memahami instruksi guru, kehilangan banyak kuota internet, sampai kejadian-kejadian tak terduga lainnya yang muncul begitu saja saat pembelajaran daring.

Di sisi lain, anak juga mengalami permasalahannya tersendiri. Anak yang merasa bosan dengan pembelajaran daring, tidak mau mengerjakan tugas, capai belajar, tidak mengerti materinya, dan lain-lain alasan mereka. Semua alasan tersebut tercampur baur menjadi satu, sehingga menimbulkan permasalahan baru yang mungkin bisa merembet ke emosi anggota keluarga di rumah.

BloggerDay 2021 Keluarga Jempolan


Lantas, dipaparkan pula permasalahan dari pihak guru. Ini yang mengena banget di lubuk hatiku sebagai guru. Betul sekali, tidak semua guru memiliki akses internet yang lancar, juga peralatan yang memadai, guru juga memiliki anak-anak yang sedang belajar dari rumah. Sehingga bisa menjadikan mereka kesulitan membagi waktu antara pekerjaan dengan membelajari anak-anaknya.

Belum lagi kalau guru berjumpa dengan anak-anak dari kalangan bawah yang tidak memiliki fasilitas untuk belajar daring. Maka hal ini akan menimbulkan permasalahan yang lebih kompleks lagi. Juga ketika berjumpa anak-anak dari kalangan keluarga broken home dengan tingkat ekonomi kurang mampu. Sungguh, belajar daring seakan-akan menjadi hal yang mustahil bagi mereka. 

Bahkan aku pernah merasa dilibatkan dalam perseteruan rumah tangga mereka. Ayah yang sudah berpisah dengan ibu si anak ini tak mau nomor WhatsApp barunya diberikan kepada ibunya. Kalau ada kebutuhan materi, diminta menghubungi ayahnya. Sedangkan si anak ikut ibunya. Belajar sehari-hari didampingi ibunya. Jadi kalau ada kesulitan belajar, yang harus dihubungi adalah nomor ibunya.

Bab berikutnya membahas tentang hak anak. Jadi selain kita menuntut anak-anak untuk menjalankan kewajibannya belajar di rumah, kita pun harus memerhatikan apakah hak-hak mereka sdudah terpenuhi atau belum.

Menurut Komisi Perlindungan Anak Indonesia, ada 3 hak utama yang harus terpenuhi. Di antaranya yang pertama ada hak hidup. Jelas ini menjadi hak utama mereka, karena hidup sendiri juga merupakan anugerah dari Tuhan. Seorang ibu melahirkan bayi, lalu merawatnya supaya dia bisa tumbuh dan berkembang, serta dapat hidup sesuai dengan fitrahnya. Bukan seperti berita-berita buruk dimana orangtua membunuh bayinya. Itu berarti mereka tidak memberikan hak utama ini kepada anaknya.

Nah, sebelum mendapatkan hak berikutnya, ada hak kesehatan yang perlu diberikan. Setelah kehidupan, baru kesehatan. Bukankah dengan tubuh yang sehat, anak-anak dapat melakukan aktivitas dengan nyaman? Berbeda dengan kondisi tubuh anak yang sedang sakit. Pasti tidak akan nyaman melakukan segala aktivitas.

Ketiga barulah orangtua memerhatikan hak pendidikan. Karena kita juga menyadari bahwa pendidikan ini penting untuk investasi masa depan. Namun di masa pandemi seperti sekarang ini, kita patut memerhatikan poin pertama dan kedua terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke poin ketiga.

Jadi yang penting tetap sehat dan hidup. Ketinggalan pelajaran dan tak tercapai kompetensi saat pandemi tidak masalah. Kalau anak kita terus sehat dan masih hidup. (Retno Listriyanti)

Selanjutnya dibahas pula mengenai body intelligence atau kecerdasan tubuh yang telah melekat sejak lahir dan terus terbawa sampai anak dewasa. Menurut Kak Ifa, jika kecerdasan tubuh banyak terabaikan dalam masa tumbuh kembang anak, maka anak berpeluang mengalami kesulitan belajar di kemudian hari yang terbawa sampai usia dewasa. 

Contohnya, selama masa pandemi Covid-19, ketika proses belajar tatap muka di sekolah berubah menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ) di rumah, isu kesulitan belajar pada anak menjadi keluhan yang banyak dihadapi banyak orang tua, yang kebanyakan tidak memiliki latar belakang keilmuan pedagogi. Lantas kesulitan ini bisa membawa dampak bagi masa depannya. Makanya, harus diatasi dulu kesulitan ini supaya tidak berdampak pada terhalangnya perkembangan mereka di masa selanjutnya.

Berbicara tentang body intelligence, tak terlepas dari masalah indra. Ada 12 indra yang dijelaskan oleh narasumber. Kedua belas indra tersebut dibagi menjadi 3 bagian, seperti yang tergambar dalam diagram di bawah ini. Kedua belas indra tersebut juga saling berhubungan, tidak terpisah.

BloggerDay 2021 Keluarga Jempolan

Penjelasan dari bab ini sangat panjang, kalau aku tuliskan di sini bisa menjadi beberapa judul nanti. Jadi untuk sekarang, kita cukupkan secara garis besarnya saja ya... 

Di akhir sesi ada acara closing untuk saling berpamitan. Besar rasa terima kasih kami kepada Komunitas Bloggercrony Indonesia dan KITATAMA EVENT @kitatama.id  yang sudah menyelenggarakan event ini. Ucap terima kasih juga kami berikan kepada para bloggerpreneur @duorajistore @katalensaku.photoworks @ebigsoo_fashion_ @anesacooking @geraiaksesoris2 @aykoprojects @makarame @resepdapurayah @dapursesukahati @hennahijab_collection @asiboostertea @kitatama.id @sreehandmate @photo_coffee_  yang sudah menyumbangkan beragam produk untuk dibagi-bagikan sebagai hadiah kepada BCC Squad. 


Akhir kata, semoga Komunitas Bloggercrony  Indonesia bisa melanggengkan persaudaraan di antara sesama blogger. Tentunya dengan tetap rutin menyelenggarakan beragam acara yang bermanfaat bagi kita bersama. Semoga pula acara #BloggerDay2021 yang dilakukan secara virtual ini bisa membawa manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua kalangan. See you next time.....


Aminnatul Widyana Mom of 2 kiddos/ Ahmad Rahman Budiman's wife/ teacher/ blogger

0 Response to "Euforia #BloggerDay2021 Tak Lekang dari Hati"

Post a Comment

Terima kasih sudah singgah di blog amiwidya.com.
Saya persilakan menambahkan komentar untuk melengkapi postingan blog di atas.
Semoga bermanfaat & menginspirasi buat semua...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel