Permainan Ular Tangga untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa


Gambar: duniaku.net



A.  Permainan Ular Tangga
Anggani Sudono (2004:1) menyatakan bahwa bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan tanpa menggunakan alat yang menghasilkan pengertian atau memberikan informasi, memberi kesenangan maupun mengembangkan imajinasi pada anak. Freman dan Utami Munandar (dalam Anonim, 2009) mendefinisikan bermain sebagai suatu aktifitas yang membantu anak mencapai perkembangan yang utuh, baik fisik, intelektual, sosial, moral, dan emosional. Menurut pendapat para ahli dapat disimpulkan bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan anak untuk mencapai kesenangan dan mebantu anak mencapai perkembangan fisik, intelektual, sosial, moral, dan emosional.
Bermain mempunyai banyak manfaat, menurut pendapat para ahli (dalam Martuti, 2009:8-14) yaitu: (1) Sigmund Freud berpendapat, dengan bermain seorang anak dapat mengeluarkan semua perasaan negatif, termasuk pengalaman yang tidak menyenangkan sehingga timbul perasaan lega; (2) Menurut Piaget, bahwa saat bermain, seorang anak tidak belajar sesuatu yang baru, tetapi mereka belajar mempraktikkan keterampilan yang baru diperoleh; (3) Vigotsky bahwa bermain mempunyai peran langsung terhadap perkembangan kognitif seorang anak; (4) Brunner menyatakan bermain sebagai sarana untuk mengembangkan kreatifitas dan fleksibilitas; (5) Singer menyebutkan bahwa bermain memberikan suatu cara bagi anak untuk memajukan kecepatan masuknya perangsang, baik dari dunia luar mapun dari dalam, yaitu aktifitas otak yang secara konstan memainkan kembali dn merekam pengalaman-pengalaman.
Permainan ular tangga atau dalam Bahasa Inggrisnya disebut Snake and Ladder adalah suatu permainan yang menggunakan papan permainan dan sebuah dadu Ular tangga adalah permainan papan untuk anak-anak yang dimainkan oleh 2 orang atau lebih. Papan permainan dibagi dalam kotak-kotak kecil dan di beberapa kotak digambar sejumlah “tangga” atau “ular” yang menghubungkannya dengan kotak lain. Permainan ini diciptakan pada tahun 1870. Tidak ada papan permainan standar dalan ulat tangga. Setiap orang dapat menciptakan papan sendiri dengan jumlah kotak, ular, dan tangga yang berlainan (Anonim).
Peraturan permainan ular tangga yang di gunakan adalah sebagai berikut: setiap pemain mulai dengan bidaknya di kotak pertama (biasanya kotak di sudut kiri bawah) dan secara bergiliran melemparkan dadu. Bidak dijalankan sesuai dengan jumlah mata dadu yang muncul. Bila pemain mendarat di ujung bawah sebuah tangga, mereka dapat langsung pergi ke ujung tangga yang lain. Bila mendarat di kotak dengan ular, mereka harus turun ke kotak di ujung bawah ular. Pemenang adalah pemain pertama yang mecapai kotak terakhir. Biasanya bila seorang pemain mendapatkan angka 6 dari dadu, mereka mendapat giliran sekali lagi. Bila tidak, maka giliran jatuh ke pemain selanjutnya.

B.     Penggunaan Permainan Ular Tangga untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa.
Dunia anak-anak adalah bermain karena bermain merupakan suatu kegiatan yang disukai anak bahkan orang dewasa. Bermain dapat digunakan sebagai wahana untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan dapat menimbulkan semangat dan motivasi. Sebagai pengajar, guru diharapkan dapat mengemas pembeajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Kegiatan bermain diharapkan menjadikan pembelajaran yang berlangsung dapat menghasilkan proses yang berkualitas (Erna Febru Aries, 2008). Hal tersebut sejalan dengan pendapat Aqid (2008) mempunyai pendapat lain bahwa dunia anak adalah dunia bermain dan juga belajar. Seorang anak suka bermain dan belajar yang berarti anak belajar sambil bermain atau bermain sambil belajar.
Permainan dapat digunakan sebagai media untuk membantu siswa dalam belajar secara mandiri mauapun kelompok dan menciptakan suasana rileks dan kreatif serta keakraban dalam interaksi satu sama lain, mengikuti aturan-aturan tertentu sehingga pembelajaran lebih menarik. Sebagai suatu aktifitas bermain dapat menigkatkan rasa percya diri. Permainan berfungsi memperkuat rasa percaya diri sekaligus mengasah kecerdasan. Selain itu permainan juga dapat meragsang kreativitas, unsur kreatifitas memberikan kesempatan untuk mengapresiasikan diri, mendorong pemikiran inovatif dan imajinatif.
Permainan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Selain itu, siswa aktif mencari pengetahuannya sendiri. Dengan meningkatnya motivasi dan aktifitas siswa akan mampu meningkatkan prestasi belajarnya juga. Dengan demikian berarti bahwa permainan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Salah satu jenis permainan yang dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran adalah permainan ular tangga. Penggunaan permainan ular tangga dalam pembelajaran mempunyai tujuan mengajak siswa untuk belajar dan bermain, memberi kesempatan pada anak untuk memanipulasi, mengulang-ulang, menemukan sendiri, bereksplorasi, mempraktekkan, dan mendapatkan bermacam-macam konsep serta pengertian yang tidak terhitung jumlahnya.
Papan permainan ular tangga dapat dimodifikasi menjadi media pembelajaran. Modifikasi dapat dilakukan dengan cara mengganti peraturan permaian. Pada ular tangga penelitian ini jumlah kotak dibatasi hanya sampai 50 buah guna mengefektifkan waktu. Setiap pemain mulai dengan bidaknya dikotak pertama di sudut kiri bawah dan secara bergiliran melempar dadu. Bidak dijalankan sesuai dengan jumlah mata dadu yang muncul.
Penggunaan permainan ular tangga dalam pembelajaran terdapat kerjasama kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 3-4 siswa dengan hasil belajar tinggi dan rendah. Kelompok ini berkerjasama selama waktu yang telah ditentukan oleh guru. Siswa harus bekerjasama satu sama lain, berdiskusi, menilai pengetahuan, dan mengisi kekurangan anggota lainnya. Bila dilakukan dengan benar, maka tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal. Pembelajaran yang dilakukan dengan permainan akan  menimbulkan keceriaan dan suasana belajar yang rileks sehingga dapat memacu motivasi siswa dalam belajar. Hal ini disampaikan oleh Slavin (dalam Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni,2007:22) bahwa motivasi akan mendorong siswa untuk melakukan kegiatan belajar.
Permainan ular tangga yang sederhana dan mudah dilakukan sangat tepat apabila diterapkan dalam pembelajaran. Permainan ini mempunyai banyak kelebihan diantaranya adalah siswa belajar bersosialisasi yang berarti mereka juga belajar bertoleransi, perhatian dan sportivitas, meningkatkan keaktifan, dan juga dapat menimbulkan interaksi antara guru dan siswa, siswa dengan siswa lainnya sehingga mampu bekerjasama dengan baik bersama anggota kelompok yang heterogen, selain itu permainan ini merupakan jenis permainan ringan, sehingga tidak memberatkan siswa.
Penggunaan permainan ular tangga dalam pembelajaran mempunyai kelemahan yaitu tidak semua materi bisa diterapkan permainan ular tangga dalam kegiatan pembelajaran, memerlukan waktu yang lebih lama dan persiapan yang lebih lama pula karena tidak semua siswa bisa memainkan permainan ini, oleh karena itu guru harus bisa mengelola kelas, membimbing siswa dalam diskusi kelompok, dan memberi motivasi belajar siswanya agar aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat mewujudkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu hasil belajar yang optimal.

Aminnatul Widyana Mom of 2 kiddos/ Ahmad Rahman Budiman's wife/ teacher/ blogger

0 Response to "Permainan Ular Tangga untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa"

Post a Comment

Terima kasih sudah singgah di blog amiwidya.com.
Saya persilakan menambahkan komentar untuk melengkapi postingan blog di atas.
Semoga bermanfaat & menginspirasi buat semua...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel