PENERAPAN MODEL MIND MAPPING
PENERAPAN MODEL MIND MAPPING PADA PEMAHAMAN
KONSEP PENGGOLONGAN HEWAN BERDASARKAN TEMPAT HIDUPNYA
Gambar oleh Freepik |
A.
Pembentukan
Pemahaman Penggolongan Hewan Melalui Model Mind Mapping
Kegiatan pembelajaran yang direncanakan dan
dilaksanakan seorang guru dirancang sedemikian rupa untuk mencapai
tujuan-tujuan yang optimal. Seorang guru selain dituntut menguasai materi
pembelajaran juga harus menguasai cara-cara menciptakan iklim pembelajaran yang
efektif. Dalam hal ini harus mengetahui pendekatan, strategi, metode, dan
teknik pembelajaran yang akan dilakukan. Pendekatan, strategi, metode, dan teknik
berkaitan sangat erat satu sama lain.
Untuk mengetahui definisi teknik
pembelajaran, sebaiknya terlebih dulu harus mengetahui difinisi pendekatan,
strategi, dan metode. Selain hal tersebut saling terkait juga merupakan urutan
atau hirarki yang tidak dapat di bolak-balik.
Dalam teori perkembangan kognitif
dijelaskan bahwa dengan alat dan cara-cara tertentu seseorang atau siswa dapat
memperoleh pengertian, menyimpan dan menggunakannya. Kognisi adalah pengertian
yang luas mengenai berpikir dan mengamati, tingkah laku yang mengakibatkan
orang memperoleh pengertian dan menggunakannya. Menurut Jean Piaget,
perkembangan manusia melalui empat tahap perkembangan kognitif dari lahir
sampai dewasa. Setiap tahap ditandai dengan munculnya kemampuan intelektual baru
di mana manusia mengerti dunia yang bertambah komplek.
Mind Mapping
berasal dari Bahasa Inggris, yaitu dari kata mind dan mapping yang masing-
masing adalah mind berarti otak, dan mapping berarti memetakan.
Dengan arti luas, Mind Mapping berarti memetakan segenap kemampuan ke dalam
otak dan atau dari otak untuk menegembangkan informasi (Tony Buzan, 2003).
Berdasarkan
pengertian di atas peneliti dapat menarik pengertian bahwa Mind Mapping adalah
suatu teknik yang membiasakan siswa berpikir cepat untuk mengembangkan
pengetahuannya. Konsep-konsep yang baru ditemukan secepatnya ditabung ke dalam
otak dengan benar dan akan digunakan atau digeneralisasikan dengan konsep lain
dengan cepat pula saat dibutuhkan. Kecepatan mengakses dan memproses konsep
tersebut menumbuhkan kemampuan berpikir cepat dan kritis pada siswa.
Membuat Mind
Mapping berbentuk saraf otak atau kepala berambut dapat membantu siswa dalam
mengembangkan konsep. Suatu konsep yang ditentukan guru dikembangkan siswa
dengan cara menggeneralisasikannya dengan konsep-konsep lain yang telah
tersimpan di otak dan konsep yang baru ditemukan. Konsep-konsep yang akan
ditulis dihubungkan dengan konsep inti yang berkaitan, menjalar ke segala arah
tidak terbatas sedemikian rupa seperti saraf otak atau rambut di kepala.
Semakin banyak rambut yang tumbuh, semakin banyak pula konsep yang diperoleh
siswa. Hal ini dapat dilakukan siswa dengan mudah dan menyenangkan.
Kegiatan siswa
membuat Mind Mapping tersebut menurut kognitif Bloom termasuk tingkat pemahaman
dan penerapan aplikatif. Tingkat pemahaman yang dilakukan siswa adalah
menggeneralisasi dan menguraikan konsep yang dimiliki. Tingkat analisis yang
dilakukan adalah mengurai dan mengkorelasikan suatu konsep yang dimiliki dan
baru ditemukan.
Keyakinan seseorang
mengenai kemampuan dirinya sangat berpengaruh pada kemampuan itu sendiri
(Albert Bandura, 1988). Penulis berasumsi bahwa siswa yang telah termotivasi,
diberdayakan kemampuannya dalam pembelajaran sedemikian rupa termasuk melalui
Mind Mapping maka konsep yang dimiliki akan lebih berkembang membentuk
pengalaman baru. Pemetaan pikiran membuatmu tetap fokus kepada ide utama dan
semua ide tambahan lainnya serta memantumu untuk menggunakan kedua belah otak
sehingga kamu malahan ingin terus menerus belajar (Tony Buzan, 2003).
Menurut Tony Buzan
dalam buku Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas memberikan beberapa
pengertian tentangnya, antara lain:
1) Mind Mapping
merupakan alat paling hebat yang membantu otak berpikir secara teratur, cepat
dan sederhana.
2) Mind Mapping
merupakan cara paling mudah untuk memasukkan informasi ke dalam otak dan untuk
mengambil informasi dari otak.
3) Mind Mapping
adalah sistem akses dan pengambilan kembali data yang sungguh hebat bagi
perpustakaan raksasa yang ada di otak siswa yang menakjubkan.
4) Mind Mapping
membantu siswa belajar, mengatur, dan menyimpan sebanyak mungkin informasi yang
siswa inginkan, serta menggolongkan informasi tersebut secara wajar sehingga
memungkinkan siswa mendapat akses seketika (daya ingat yang sempurna) atas
segala hal yang diinginkan.
5) Cara ini (Mind
Mapping) merupakan cara yang kreatif dan efektif dalam membuat catatan di dalam
otak. Nantinya otak diharapkan lebih siap untuk mengembangkan informasi baru
menjadi pengalaman baru siswa dalam pembelajaran.
Struktur alamiah
Mind Mapping bentuk syaraf otak berupa radial yang memancar keluar dari gambar
sentral sebagai gagasan terpenting. Penggunaan garis,lambang,kata-kata, serta
gambar berdasarkan seperangkat aturan yang sederhana, mendasar, alami, dan
akrab bagi otak siswa. Dengan menggunakan Mind Mapping,daftar informasi yang
panjang dan menjemukan dapat diubah bentuknya menjadi diagram berwarna-warni,
mudah diingat dan sangat beraturan serta sejalan dengan cara kerja alami otak.
Kegiatan menceritakan
kembali dalam membuat laporan akhir pembelajaran yang dilakukan siswa secara
isi diharapkan dapat berkembang. Konsep-konsep yang sudah ditanam di otak
dengan cara yang mudah dan cepat siswa dapat mengembangkannya dengan cara
mengkaitkan dengan konsep-konsep yang lain. Kebebasan bentuk, warna-warni,
hiasan yang menyertai, dapat menumbuhkan keberanian siswa dalam mengembangkan
kreativitasnya di samping bentuk pembelajaran yang menyenangkan.
Keunggulan Mind Mapping dalam pembelajaran
Mind Mapping dapat membantu siswa dalam banyak hal. Karena Mind Mapping mudah
dibuat dan sederhana sesuai dengan imajinasi dan asosiasi otak siswa. Mind
Mapping dapat membantu siswa dalam beberapa hal yaitu:
1) Menjadi lebih kreatif
2) Mengingat dengan lebih baik
3) Belajar lebih cepat dan efesien
4) Lebih berkonsentrasi
5) Belajar dengan lebih mudah
6) Menghemat waktu
7) Melihat ”gambaran
keseluruhan”
8) Mengatur dan menjernihkan
pikiran
9)
Memecahkan masalah
Bahan dan alat untuk membuat Mind Mapping
yaitu Kertas kosong polos atau tidak bergaris kemudian,
1) Pena atau pulpen
2) Pensil berwarna
3) Otak (imajinasi
dan asosiasi)
Tujuh langkah cara membuat Mind Mapping
1) Mulai dari
bagian tengah permukaan secarik kertas kosong yang memanjang.
Memulai dari tengah-tengah permukaan kertas
akan memberikan keleluasaan bagi cara kerja otak untuk memencar ke luar, ke
segala arah, dan mengekspresikan diri lebih bebas dan alami.
2) Gunakan sebuah
gambar untuk gagasan sentral siswa.
Suatu gambar menyimpan seribu kata dan
membantu siswa menggunakan imajinasi. Gambar yang letaknya di tengah-tengah
akan tampak lebih menarik, membuat siswa tetap terfokus, membantu memusatkan
pikiran siswa, dan membuat otak semakin aktif dan sibuk.
3) Gunakan warna
pada seluruh Mind Mapping.
Warna menarik bagi otak, tampak lebih cerah
dan hidup, meningkatkan kekuatan cara berfikir kreatif, dan menyenangkan.
4) Hubungkan
cabang-cabang utama ke gambar sentral, cabang-cabang kedua ke cabang-cabang
utama, dan seterusnya.
Otak bekerja dengan menggunakan asosiasi,
jika siswa menghubungkan cabang-cabang, siswa akan jauh lebih mudah dalam
memahami dan mengingat konsep.
5) Buatlah
cabang-cabang Mind Mapping berbentuk garis melengkung bukan garis lurus. Garis
lurus akan membosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung dan hidup seperti
cabang-cabang sebuah pohon jauh lebih menarik dan indah bagi mata.
6) Gunakan satu
kata kunci per baris.
Kata kunci tunggal atau gambar tunggal akan
menjadikan Mind Mapping lebih kuat dan fleksibel. Setiap kata atau gambar
tunggal seperti pengganda yang melahirkan sendiri rangkaian asosiasi dan
hubungan yang khusus. Setiap kata lebih bebas dan mudah tercetus atau terpicu
gagasan- gagasan dan pikiran-pikiran baru.
7) Usahakan gunakan
gambar di seluruh Mind Mapping.
Setiap gambar sentral mengandung seribu
kata, apabila tersaji beberapa gambar maka terkandung beribu-ribu kata.
Membuat Mind
Mapping dilakukan dua kali dalam satu kali pertemuan pembelajaran yaitu a) saat
proses kegiatan belajar mengajar berlangsung, siswa membuat Mind Mapping
berbentuk saraf otak, b) saat akan berakhir proses kegiatan belajar mengajar,
siswa membuat Mind Mapping berbentuk narasi sebagai laporan akhir pembelajaran.
Melalui pembuatan Mind Mapping siswa dapat dengan mudah menggeneralisasikan konsep
yang dimiliki atau disimpan di otak dan yang baru ditemukan melalui kegiatan
belajar. Kegiatan ini siswa dapat mengembangkan konsep baru menjadi pengalaman
baru sebagai hasil pembelajaran yang bermakna.
Mind Mapping akan
lebih berhasil jika didukung dengan kooperative learning yang tepat sehingga
keunggulan pembelajaran yang penulis sajikan sebagai berikut:
1) Pembelajaran
lebih aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (Pakem)
2) Kegiatan lebih
berpusat pada siswa (student centre) dan guru sebagai fasilitator dan
mediator.
3) Memiliki daya
serap tinggi sehingga daya ingat siswa cukup lama (long term memory)
B.
Penerapan Model Mind Maping
Pembelajaran yang dilakukan
dengan menggunakan teknik pembelajaran Mind Mapping lebih menarik karena
pembelajaran yang dilakukan siswa penuh dengan kebebasan. Siswa dapat
menuliskan konsep apa saja yang disimpan di otak. Seakan seperti sambil
bermain, siswa dapat memperkaya konsep dan menggeneralisasikannya. Siswa dengan
mudah menuliskan pengalamannya dan apa yang pernah dijumpai di lingkungan
sekitarnya.
Dengan goresan dan tulisan yang
warna-warni menambah daya tarik pembelajaran ini. Ketertarikan siswa dapat
menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan
dapat menciptakan pembelajaran yang lebih efesien dan efektif dalam mencapai
tujuan-tujuan yang akan dicapai. Di samping itu dapat menumbuhkan daya ingat
yang lebih lama. Dengan demikian diharapkan siswa mampu mengerjakan soal-soal
tes dengan baik dan prestasi hasil belajar mengalami peningkatan.
Langkah-langkah
untuk pembelajaran Mind Mapping adalah
sebagai berikut :
- Guru menyampaikan kopetensi yang akan dicapai
- Guru mengemukakan konsep atau permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternative jawaban.
- Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3orang.
- Tiap kelompok menginventarisasi atau mencatat alternative jawaban hasil diskusi.
- Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru.
- Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi perbandingan sesuai konsep yang disediakan guru.
C. Keterkaitan Pembelajaran Mind Mapping dengan Pemahaman konsep Penggolongan Hewan Secara Sederhana.
Berdasarkan
kelompok pada Pembelajaran Mind Mapping didalamnya
terdapat perbedaan kemampuan akademik, jenis kelamin, dan ras yang digunakan untuk membentuk
kelompok yang heterogen dan seimbang dengan kelompok yang lain dalam satu kelas.
Masing-masing anggota kelompok saling menelaah materi yang tercakup dalam
pembelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi materi sehingga terjadi
kerjasama dan saling mendukung dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan
keterampilan berpikir tehadap materi pembelajaran yang diberikan oleh guru.
Dengan demikian, hasil belajar nantinya bukanlah hanya milik siswa yang
berkemampuan tinggi saja melainkan hasil belajar merupakan milik seluruh siswa
apapun latar belakangnya (Styaningsih, 2008). Selain itu, siswa juga menjadi
termotivasi dikarenakan pembelajaran ini menantang siswa untuk berusaha
menguasai materi dan mempertanggungjawabkan jawaban mereka.
Dalam Pembelajaran Mind
Mapping siswa diberikan gambar yang sesuai dengan materi oleh guru. Kemudian siswa
diberikan waktu untuk menganalisa sesuai dengan materi yang diberikan. Pada pembelajaran
ini siswa diberikan materi tentang penggolongan hewan secara sederhana yaitu
1. Berdasarkan makanannya
2. Berdasarkan struktur fisik
3. Berdasarkan cara berkembangbiak
4. Berdasarkan alat penutup tubuhnya.
5. Berdasarkan tempat hidup.
Pada pembelajaran ini siswa akan menjadi lebih termotivasi karena materi pmbelajaran disajikan dengan gambar-gambar yang menarik yang sesuai dengan materi pembelajaran. Dengan adanya motivasi yang dimiliki oleeh siswa maka diharapakan dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam menggolongkan hewan berdasarkan tempat hidupnya.
0 Response to "PENERAPAN MODEL MIND MAPPING"
Post a Comment
Saya persilakan menambahkan komentar untuk melengkapi postingan blog di atas.
Semoga bermanfaat & menginspirasi buat semua...