Lifestyle story: Travelling Panas Dingin dari Ujung Utara ke Ujung Selatan Pulau Jawa


"Asam di darat, ikan di laut, bertemu di belanga"

Sebuah pribahasa yang cukup familiar di telinga. Menandakan bahwa bila laki-laki dan perempuan memang ditakdirkan berjodoh, darimana pun asal mereka pasti akan bertemu juga. Demikian pula dengan pengalamanku bertemu dengan jodohku yang berasal dari pesisir utara pulau Jawa tepatnya dari daerah Gresik. Sedangkan aku sendiri berasal dari wilayah Malang Selatan, di Kecamatan Dampit. Bukan tidak mungkin bersatu meskipun melalui waktu penantian selama bertahun-tahun, juga sempat terpisah jarak di antara pulau dan lautan layaknya lagu “Asmara Nusantara”, akhirnya dengan keteguhan hati kami pun bisa melangsungkan pernikahan di bulan Oktober tahun 2014.

Setelah menikah, aku memutuskan pindah ke kota kelahiran suamiku di Gresik. Cukup kegerahan juga awalnya hidup di Gresik, karena perbedaan wilayah dataran sehingga mengakibatkan adanya perbedaan suhu udara juga. Harus sedia pakaian yang nggak bikin gerah dan maunya minum yang dingin-ingin terus. Tapi tidak lama aku pun sudah bisa menyesuaikan diri dengan kondisi udara di kota Gresik.

Hidup terpisah jauh dari orangtua dan keluarga asalku begini mengharuskan kami untuk mengunjungi mereka di sela-sela waktu liburan sebagai bentuk pengikat tali kekeluargaan agar tetap tersambung. Brangkali ada di antara pembaca sekalian yang senasib denganku, pasti mengerti betul bagaimana rasanya jauh dari keluarga setelah membangun keluarga baru. Bepergian berulang kali dari Gresik, daerah dengan suhu udara yang cukup panas menuju Malang daerah dengan suhu udara yang tergolong sejuk dan dingin cukup membuatku harus mempersiapkan benda-benda khusus agar tubuh ini tetap dalam kondisi fit. Ditambah lagi setelah kehadiran si kecil, pasti juga menambah barang bawaan yang mulanya hanya satu tas kini menjadi satu tas dan satu koper. Banyak barang bawaan saat bepergian sudah bisa dimaklumi ya, dimana-mana yang namanya bayi pasti harus disediakan benda-benda khusus miliknya.

Bagi Anda ibu-ibu yang sudah sering bepergian membawa bayi pasti sudah sangat hafal benda-benda apa saja yang harus disiapkan. Namun bagi yang belum pernah atau baru memiliki bayi pasti masih bingung memilih dan memilah apa yang harus dibawa atau ditinggalkan. Nah, di artikel ini yang secara khusus akan saya bahas terlebih dahulu adalah benda-benda yang nggak boleh ketinggalan saat bepergian dari daerah bersuhu udara panas menuju daerah bersuhu udara sejuk atau dingin bersama bayi tersayang.

Baju hangat

Sediakan baju hangat. Selain baju-baju yang dipakai untuk sehari-hari, jangan lupa membawa baju hangat untuknya. Barang ini akan lebih efektif daripada selimut, karena kadang selimut bisa saja menjadi tidak berfungsi ketika si kecil mengubah posisi tidurnya.


 

Penutup Kepala

Bawalah penutup kepala yang bisa befungsi sebagai penghangat. Kalau anakku sih kurang suka dengan penutup kepala model begini. Jadi benda yang satu ini aku skip saja dari list barang bawaan.

Pelindung Kaki

Jangan lupa lengkapi pelindung kaki yang bisa digunakan saat udara dingin. Dengan kata lain bawakan juga kaos kaki dan sepatu hangat untuknya.

Popok/diapers lebih

Siapkan popok/diapers berjumlah lebih dari yang biasa dipakai. Barangkali saja daerah tujuan Anda jauh dari toko yang menjual produk langganan, ini bisa dijadikan antisipasi kalau kekurangan popok. Sebab di daerah dengan suhu udara dingin, tubuh cenderung memroduksi urin lebih banyak dan keringat yang lebih sedikit. Dengan demikian akan membuat popok lebih sering diganti.

 Air Hangat

Bawalah air hangat dalam wadah termos air hangat mini (jika ada). Siapa tahu dibutuhkan selama perjalanan. Atau mungkin saja si kecil perlu diseduhkan susu, Anda tidak perlu lagi repot mencari air hangat.

Obat-obatan

Persiapkan obat-obatan sederhana seperti minyak telon dan minyak kayu putih. Saya yakin, benda ini akan sangat berguna untuk membantu menghangatkan tubuh si kecil dari udara dingin.


Camilan/makanan

Jangan lupa bawakan camilan atau makanan kesukaannya. Selain membantu menenangkan si kecil selama dalam kendaraan, makan juga akan membantu meningkatkan suhu tubuhnya selama proses pembakaran makanan terjadi di dalam tubuh.

Benda Kesukaan

Selain makanan kesukaan, jika memungkinkan Anda bisa juga membawakan benda kesukaannya untuk bermain dan menghilangkan kebosanan selama di perjalanan serta sesampainya di tempat tujuan. Karena mood si kecil ini seringkali bisa berubah dengan cepat.

Selain persiapan barang bawaan untuk si kecil, Anda juga harus menyiapkan barang untuk diri sendiri ya... Lebih simple juga sebenarnya, tidak seribet milik anak-anak. Kalau aku, selain menyiapkan baju, barang-barang yang harus dibawa saat mudik ke Malang lebih ke barang “penangkal suhu udara dingin” heheehe.... Apa saja itu?

Barang untuk ibunya

Pertama, lotion untuk tubuh, pelembab wajah, dan pelembab bibir. Karena pada suhu udara yang lebih rendah, bisa menyebabkan kulit kita lebih cepat kering sehingga muncul daki putih-putih di tangan dan kaki juga area bibir dan hidung. Tak hanya itu, kulit bibir pun menjadi lebih cepat kering. Maka dari itu, benda-benda pelembab ini harus selalu menemani, kalau tidak ingin penampilan jadi terganggu.


Lalu yang kedua adalah minuman penghangat badan sekaligus penjaga stamina agar tetap sehat. Apalagi saat musim pancaroba begini, tubuh kita sangat rentan terhadap penyakit dan virus. Untuk pencegahan, biasanya segelas minuman lemon atau jeruk nipis hangat dicampur dua sendok madu menemani pagi hariku. Minuman ini cukup efektif membantu memenuhi kecukupan kebutuhan vitamin C dalam tubuh.



Selain itu, sebagai minuman alternatif lain aku membawa produk Herbadrink Sari Temulawak. Karena di daerah asalku, di Kecamatan Dampit Kabupaten Malang sampai saat ini belum ada produk ini. Jadi aku membeli Herbadrink Sari Temulawak di Gresik. Sari Temulawak sendiri bisa membantu kerja organ hati kita lebih optimal sehingga kita menjadi sehat. Selain itu, sejak dulu temulawak dipercaya berkhasiat menambah nafsu makan. Sehingga kurasa sangat cocok untuk menjaga pola nafsu makan si kecil juga. Ada kalanya dia bosan makanan sehari-hari, tinggal seduh Herbadrink Sari Temulawak dan siap diminum bersama si kecil. Kita nggak mau kan anak kita jadi rewel gara-gara susah makan?! Nah, minuman ini bisa dijadikan salah satu solusi bagi Anda.

Ada yang mengatakan, seorang ibu dilarang sakit. Aku rasa ini benar, karena begitu kita para ibu ini sakit, rasa-rasanya semua pekerjaan rumah terutama mengasuh anak menjadi kacau balau. Apalagi kalau si anak juga ikut-ikutan sakit, repotnya berganda deh. Jadi beginilah caraku mencegah kejadian ibu sakit ini. Kalau kita sehat, perjalanan pun jadi lebih menyenangkan, sampai di rumah tujuan bisa langsung bersua dan bersuka-cita dengan keluarga. Bahkan bisa jalan-jalan bersama melepas kerinduan. Asyik bukan?!

Saat jalan-jalan bersama keluargaku di waktu liburan tanggal 1 Mei 2017

Begitulah, sedikit cerita dan tips dariku untuk Anda para mommy baru yang harus selalu menjaga stamina agar tetap prima. Karena sebentar lagi kan sudah memasuki bulan Ramadhan, setelah itu ada liburan masa lebaran bagi yang merayakan. Pasti banyak yang akan bepergian untuk mudik. Harapanku, semoga tulisan ini bermanfaat untuk Anda yang sedang bersiap untuk bepergian ke daerah dingin dan salam sehat semuanya...

Aminnatul Widyana Mom of 2 kiddos/ Ahmad Rahman Budiman's wife/ teacher/ blogger

0 Response to "Lifestyle story: Travelling Panas Dingin dari Ujung Utara ke Ujung Selatan Pulau Jawa"

Post a Comment

Terima kasih sudah singgah di blog amiwidya.com.
Saya persilakan menambahkan komentar untuk melengkapi postingan blog di atas.
Semoga bermanfaat & menginspirasi buat semua...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel