MENJELAJAH DUNIA IMPIAN DARI BALIK LAYAR



Masih bermimpi
Berangan-angan
Terbang melambung
Jauh, sejauh usiamu
Tinggi, setinggi perawakanmu

 

Menonton video, baik itu yang dikemas dalam bentuk film, dokumenter, animasi, kartun, ataupun serial di TV dapat membawa kita menjelajah dunia lain di luar lingkaran kehidupan kita. Bagaimana tidak?! Dengan bermodal mengamati video kita akan mampu mengetahui kejadian di belahan bumi lain, memahami berbagai proses kehidupan, mengupas berbagai adat istiadat dan tata cara daerah lain, menambah pengetahuan, dan hal-hal positif lainnya pasti bisa kita petik. Asalkan, video yang kita tonton juga bermuatan positif dan sesuai usia.

Membahas tentang video di sini, tidak akan jauh-jauh dari tema utama blog ini, masih tentang pendidikan untuk anak-anak. Saya akan mencoba mengulas pemanfaatan video sebagai salah satu media belajar yang berbasis audio visual untuk anak. Sekaligus ingin berbagi pengalaman tentang bagaimana memanfaatkan video berbentuk film dan serial TV untuk mendidik mereka. Lebih spesifiknya untuk para ibu yang biasanya kelabakan dengan permintaan “spesial” dari si kecil. Silakan disimak, barangkali bermanfaat untuk Anda. Jika tidak sekarang, mungkin nanti jika Anda sudah berkeluarga dan sang buah hati telah hadir di dunia. Karena saya yakin dia antara pengunjung blog ini ada yang masih belum berkeluarga.

Telah kita ketahui bahwa masa kanak-kanak merupakan periode emas. Para pendidik utama dalam hal ini adalah orangtua, yang sadar akan pentingnya pertumbuhan di masa kanak-kanak pasti akan berlomba-lomba menyuguhkan hal terbaik bagi sang buah hati. Entah itu dari segi asupan makanan, pendidikan, lingkungan bermain, maupun media belajarnya. Keberimbangan dari faktor-faktor pendukung tumbuh kembang anak tersebut tak luput dari kreativitas dan pengetahuan orangtua itu sendiri. Maka dari itu sebagai orangtua, sudah sepatutnya berpikir dan bertindak sekreatif mungkin untuk memanfaatkan apa yang ada di lingkungan sebagai pendukung pertumbuhan sang anak. Jika memang merasa belum bisa menjadi orangtua yang baik, bukan alasan untuk berdiam diri dan menyalahkan keadaan. Tetap harus bersemangat untuk terus belajar membenahi diri agar menjadi orangtua yang benar-benar “berkualitas” bagi generasi penerusnya.

Itulah yang selama ini saya lakukan. Bagi saya, peran sebagai ibu baru sangatlah menguras emosi dan pikiran. Selain menghadirkan kebahagiaan dengan tingkah lucu nan menggemaskan, menghadapi seorang bayi yang belum genap berusia dua tahun dan belum fasih berbicara sering kali juga membuat kewalahan. Sehingga rasa-rasanya, seperti tiada hari tanpa teriakan yang berakhiran tanda seru “!!!!!”. Penyebabnya tak lain adalah rasa ingin tahunya yang besar hingga membuat saya benar-benar merasa payah.
Rasa ingin tahunya yang begitu besar

Saya yakin, para ibu juga banyak yang mengalami hal semacam saya. Bedak tumpah di baju pesta, lipstik patah, sabun dan sampo berceceran di kamar mandi, mainan berserakan setelah dibereskan, sisa-sisa remahan kue di kasur, serta baju di lemari yang berserakan. Itu semua sudah menjadi pemandangan yang lazim jika di rumah Anda ada anak balita. Hal seperti ini bagi saya tidak mengapa, lebih berat lagi ketika panas matahari menyengat di siang bolong lalu tiba-tiba si kecil meminta keluar rumah untuk jalan-jalan keliling kampung. Atau ketika dia ingin mencari kucing kampung kesukaannya yang lari entah kemana akibat dia pukul saat di rumah. Peristiwa macam ini cukup mampu mengucurkan keringat, mengupas emosi terpendam, dan membuat perawatan wajah serta tubuh akan luntur seketika. Biar lebih merasuk ke jiwa, mungkin bisa juga sambil diputarkan soundtrack "Mengejar Matahari".

Farras membawakan sebagian belanjaan saya dari pasar
Tidak masalah jika dia ingin jalan-jalan di pagi dan sore hari, ikut berbelanja ke pasar lalu berkeliling di sana, meminta roti dan jajanan yang tidak membahayakan kesehatan. Masih akan saya fasilitasi itu semua. Saya tidak pernah melarangnya untuk mengeksplorasi semua hal baru di hari-harinya. Namun jika sudah menyangkut hal-hal tidak patut, kurang sesuai untuk usianya, dan berbahaya, pasti akan langsung saya hentikan. Seperti bermain menghidupkan dan mematikan kompor gas, memanjat pagar di lantai dua, menenteng pisau dan gunting. Kesemua itu belum cocok untuk anak berusia 20 bulan.

Anda yang belum pernah mengalami hal seperti ini, tenang saja. Tidak perlu takut hanya dengan membaca cerita ini lalu membayangkan hal ini terjadi pada diri Anda. Suatu saat akan tiba masanya apabila memang Anda sudah benar-benar siap. Jadi sebelum masa itu tiba, saya berharap Anda memiliki stok cadangan kesabaran dan ketelatenan yang cukup. Jangan sampai karena nila setitik rusak susu sebelanga.

Harus disadari, ketika Anda mendidik seorang anak, di situlah Anda mulai mengukir dan mencetak generasi penerus bangsa. Kesalahan anak itu wajar, karena memang bayi baru lahir belum mengerti tentang aturan, sikap, dan tata krama. Menjadi tugas orangtua lah untuk mengajarkan dan membimbingnya. Yup, satu hal yang harus selalu Anda ingat ketika amanah itu sudah di depan mata. Bahwa Anda sedang berhadapan dengan manusia yang memiliki hati nurani serta akal pikiran. Bukan berhadapan dengan alat-alat kantor, mesin digital, ataupun kendaraan bermotor yang bisa dimainkan dan dikendalikan semau Anda.

Salah satu tips dari saya untuk menghadapi si kecil yang sedang berkeinginan sedemikian rupa yaitu dengan memanfaatkan film dan serial TV yang bisa diakses melalui streaming di smartphone. Tentu saja ini bukan satu-satunya cara, akan tetapi bisa dicoba dan dipraktekkan bila Anda mau. Karena saya yakin benda yang satu ini sering digunakan untuk kepentingan Anda dimanapun dan kapanpun. Sebelumnya, upayakan untuk memberinya pengertian perlahan-lahan sambil mengalihkan keinginannya yang mungkin berbahaya bagi diri sendiri maupun orang lain. Misalnya seperti yang saya contohkan di atas, saat dia ingin bermain di luar ruangan pada waktu siang hari. Hal seperti ini jelas kurang baik untuk kesehatan. Berada di bawah terik sinar matahari pada pukul 12an berbahaya untuk kesehatan kulit juga bisa menyebabkan dehidrasi jika terlalu lama. Cobalah berikan penjelasan kepadanya tanpa ada kekerasan lalu alihkan perhatiannya dengan menunjukkan film atau serial TV yang bermanfaat untuk pengetahuan dan sesuai usianya.


Salah satu media yang saya gunakan yaitu aplikasi HOOQ di smartphone. Mengapa saya gunakan Hooq? Perlu diketahui, aplikasi ini berisi sekitar 10 ribu film dan serial TV baik produksi lokal maupun hollywood. Menggunakan Hooq, Anda tidak perlu lagi merasa terganggu dengan tayangan iklan. Selain itu, Anda juga bisa mendownload untuk ditonton secara offline. Fitur ini sangat menguntungkan ketika Anda ingin menonton film sedangkan di tempat Anda tidak bisa terhubung dengan internet karena Anda bisa mendownloadnya terlebih dahulu sebelumnya, saat tersambung internet. Selain itu, Anda bisa mengakses aplikasi ini melalui akun Anda dari 5 perangkat berbeda. Apalagi aplikasi Hooq ini bisa diakses dari jaringan seluler Telkomsel yang sudah benar-benar terbukti luas jangkauannya hingga ke seluruh pelosok Indonesia. Akhir-akhir ini Anda juga mendengar kabar baik tentang peluncuran satelit Telkom 3S di Perancis bukan? Benda inilah yang akan menjadi perantara semakin luasnya jangkauan akses internet, jaringan telekomunikasi, dan siaran TV berkualitas tinggi di wilayah Indonesia, Asia Tenggara, dan sebagian Asia Timur. Sungguh ini suatu hal yang hebat serta sangat dinanti-nantikan banyak orang.
Berbagai film dan serial TV untuk anak-anak
Satu hal lagi yang saya sukai dari aplikasi Hooq, yaitu banyak film dan serial TV yang sesuai untuk usia anak-anak, baik itu yang bertemakan pendidikan, perjuangan, olahraga, petualangan, dan sebagainya. Memutarkan film-film yang bermanfaat seperti ini dapat menumbuhkan rasa simpati, memupuk kasih sayang terhadap sesama makhluk, mengobarkan semangat, memperbesar rasa syukur, juga memperluas wawasan keilmuan mereka. Karena anak saya sangat menyukai binatang, saya download serial TV dunia binatang agar memudahkan pencarian jika sedang membutuhkan. Ini untuk mengantisipasi apabila sewaktu-waktu (lebih tepatnya di waktu yang tidak memungkinkan) anak saya bermain dalam "bahaya", ingin keluar rumah, mengejar kucing, atau meminta jalan-jalan melihat hewan di pasar hewan dekat rumah. Hooq lah teman terbaik yang akan menemaninya menjelajah keingintahuannya yang serba luas. Dia bisa melihat dengan jelas, belajar secara audio visual melalui video kuda, kelinci, anjing, dan hewan-hewan lainnya tanpa gangguan iklan yang akan membuyarkan konsentrasinya.
Serial TV kesukaan anak saya
Terbukti, aplikasi Hooq memang sangat membantu saya untuk mengalihkan perhatian anak dari hal-hal yang berbahaya untuk seusianya. Lucunya, terkadang dia juga belajar menirukan suara-suara hewan di dalam video. Singa dan kuda menjadi hewan yang paling mudah ditirukan suaranya. Ini bisa membuat saya tertawa kecil dan mengobati rasa lelah saat mengasuhnya. Walaupun itu terjadi hanya sekitar kurang lebih 5 menit, namun ini sudah cukup menenangkan dan membuatnya melupakan keinginan konyolnya. Sebab memang pada usia anak saya yang masih belum genap dua tahun, tidak mungkin betah berlama-lama menonton video selama berjam-jam. Lagipula anak saya bukanlah tipe anak yang suka duduk diam sambil menonton. Apalagi jika yang ditonton itu bukan sesuatu yang menarik baginya. Dia tidak akan menggubris sama sekali dan tetap berlari mengejar keingininannya. Beruntung, di aplikasi Hooq ini telah tersedia hal-hal yang menarik dan melambungkan "dunia keingintahuannya".

Bagaimana pembaca sekalian, setelah membaca cerita saya menggunakan aplikasi Hooq "kapan saja di mana saja"? Anda tertarik juga untuk menggunakan layanan aplikasi Hooq?  Caranya mudah, cukup dengan mengunduh aplikasi Hooq di playstore kemudian mendaftarkan nomor Telkomsel Anda. Lalu beli paket internet reguler, video max, dan bayar langganan Hooq. Anda pun bebas menonton berbagai film dan serial TV di aplikasi ini. Atau Anda juga seorang ibu yang kebingungan dengan tingkah polah si kecil? Bisa dicoba trik dari saya di atas. Akhir kata saya ucapkan,"Selamat mencoba dan semoga menginspirasi"...

Raih mimpimu
 Gapai anganmu
Kami akan menitihmu
Di kanan kirimu
Selagi bisa, selagi mampu
Teruslah melaju
Hingga kau dengar teriak mengharu biru
Di sekeliling langkahmu
Aminnatul Widyana Mom of 2 kiddos/ Ahmad Rahman Budiman's wife/ teacher/ blogger

0 Response to "MENJELAJAH DUNIA IMPIAN DARI BALIK LAYAR"

Post a Comment

Terima kasih sudah singgah di blog amiwidya.com.
Saya persilakan menambahkan komentar untuk melengkapi postingan blog di atas.
Semoga bermanfaat & menginspirasi buat semua...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel